Gucci SS25 Membuat Anda Terobsesi dengan Tas Bambu, Sepatu Horsebit, dan Kelas '60-an

Di dalam Triennale di Milano yang bersejarah (tujuan yang sama untuk peragaan busana pria Gucci untuk musim semi 2025 pada bulan Juni) pada hari Jumat, Sabato de Sarno menyampaikan manifesto busana wanitanya di panggung peragaan busana bernuansa Ancora untuk bulan-bulan hangat tahun depan. Di barisan depan Dakota Johnson, Kirsten Dunst, Raye, Jin, dan banyak lagi, dan diiringi musik latar oleh Mark Ronson dan Julian Dobson, brigade mode megah sang desainer berbaris melalui koridor museum, memperjuangkan warisan merek Italia yang sudah ada melalui lensa tematik obsesi.

Produk Gucci yang paling banyak diminati adalah tas kulit dari rumah mode tersebut; dan di antaranya, Gucci Bamboo 1947 — tas selempang kulit dengan pegangan bambu yang dilengkungkan dengan tangan — adalah favorit banyak orang. Di sini, De Sarno menghadirkan kembali aksesori andalan tersebut dalam bentuk aslinya, dengan sentuhan kontemporer yang halus yang dibuat oleh para perajin merek tersebut dengan bahan kulit, pernis, dan Plexiglas. Khususnya, edisi lain dari tas tangan klasik tersebut dikonsep ulang oleh para seniman Jepang untuk merayakan tahun ke-60 Gucci di Jepang.

Di tempat lain, detail bambu menghiasi berbagai aksesori mini, dan motif Horsebit yang digemari dari Gucci tidak hanya menarik perhatian pada 73 Bucket Bag-nya, tetapi juga berbagai macam alas kaki: sepatu platform, sepatu creeper, sepatu balerina, dan sepatu bot semata kaki. Banyak tradisi yang menjadi obsesi bagi penggemar lama Gucci.

Pakaian siap pakai De Sarno terinspirasi oleh era 60-an, dengan mantel arsitektur, rok A-line, dan celana pendek yang memadukan unsur-unsur era kecanggihan Space Age, kemudaan Swinging London, dan kelas Jackie Kennedy. Monogram GG mendominasi mantel formal, yang dikenakan secara kasual keagungan dalam napas yang sama seperti tank top dan denim. Siluet kulit bertindak sebagai pelindung yang kuat, sementara gaun renda (dan sedikit lingerie) memamerkan kewanitaan wanita Gucci. Secara keseluruhan, cerita warna — Gucci Rosso Ancora, hijau limau, oranye sitrus, putih dan abu-abu — sama-sama ekspresif dan sopan.

Dengan irama “Non Voglio Mica La Luna” karya Fiordaliso, koleksi busana wanita musim semi 2025 karya De Sarno tampil memukau di panggung utama. “Momen yang tepat,” sang desainer menyebutnya. “Momen yang harus diabadikan dan dijalani semaksimal mungkin.” Mungkin keputusan De Sarno untuk menghidupkan kembali beberapa koleksi Gucci yang paling digemari secara historis akan membantu upayanya untuk menghidupkan kembali kejayaan fiskal Rumah Mode tersebut — semaksimal mungkin.

Lihat koleksi Gucci untuk musim semi/panas 2025 di galeri di atas, dan terus pantau Hypebeast untuk liputan Milan Fashion Week selengkapnya.