Miuccia Prada dan Raf Simons memiliki beberapa tangan paling berpengaruh dalam dunia mode saat ini: label Miu Miu milik mantan desainer tersebut telah sepenuhnya menentang perlambatan kemewahan yang mengancam dengan penjualan yang hampir dua kali lipat pada paruh pertama tahun ini, dan upaya bersama keduanya di Prada (yang juga mencatatkan angka positif yang mengesankan) adalah pabrik laris yang dengan cerdik membayangkan masa depan mode dengan komentar yang menggugah pikiran tentang keadaan saat ini.
Jika koleksi busana pria Prada untuk musim semi 2025 meminta pemirsanya untuk mempertanyakan persepsi mereka tentang dunia material saat ini, lini busana wanita dari label tersebut untuk musim ini, yang dipresentasikan di Milan pada hari Kamis, memadukan semua tren, suasana hati, dan cetak biru yang mendefinisikannya.
Di sini, Prada dan Simons menulis ulang “aturan” tentang apa yang bisa dan tidak bisa dipadukan. Barang-barang pokok Barat, seperti mantel kerja suede, berbenturan dengan rok krom intergalaksi dan tali kekang yang terinspirasi BDSM, sementara bulu-bulu hitam yang menakutkan, kacamata bermata besar, dan stiker rantai menonjolkan keanehan yang menyenangkan dari koleksi tersebut.
Para desainer melintasi spektrum konservatif dan provokatif: motif bunga klasik menghiasi atasan mungil berkerah bulat, sementara gaun metalik dilubangi untuk memperlihatkan sebagian besar bentuk tubuh manusia. Untuk pakaian luar, kulit hitam mengilap dipadukan dengan nilon merah muda pastel; dan berbagai macam pakaian malam dapat dikenakan oleh wanita bisnis mewah, orang Mars dari dunia lain, dan penari balet sekaligus.
Alas kaki juga sama eklektiknya: Prada dan Simons menghidupkan kembali berbagai gaya dari arsip label lama tersebut dengan sangat meriah, dan jarang ada dua model yang mengenakan alas kaki yang sama.
Kurangnya kohesi dalam koleksi tersebut merupakan komentar yang ingin disampaikan oleh kedua perancang busana cerdas tersebut. Budaya yang digerakkan oleh internet saat ini bergerak sangat cepat; budaya tersebut terbagi menjadi ceruk, subceruk, dan inti yang tak terhitung jumlahnya untuk dicerna dan diidentifikasi oleh pemirsa; begitu banyak dari ceruk tersebut, bahkan ada satu untuk Nyonya Prada sendiri (#miucciacore). Sementara sorotan zeitgeist disambungkan di antara subset algoritmik ini, mata Prada yang berpikiran masa depan terpaku pada sebanyak mungkin dari ceruk tersebut.
Lihat koleksi Prada Musim Semi/Musim Panas 2025 di galeri di atas, dan terus pantau Hypebeast untuk liputan Milan Fashion Week selengkapnya.